Semasa remajanya, Juha pernah disuruh ke pasar oleh ayahnya untuk membelikan kepala kambing bakar. Dia pun pergi dan membeli sebuah kepala kambing bakar yang baik dan dibawanya pulang. Di tengah perjalanan, Juha berhenti dan membuka kepala kambing itu, lalu dimakannya kedua-dua matanya, kedua-dua telinganya, lidahnya dan otaknya. Kemudian sisanya yakni tengkorak- tengkoraknya dibawa pulang dan diserahkan kepada ayahnya.
.
Sudah tentu ayahnya sangat terkejut kerana kepala tersebut sudah kosong dan bahagian-bahagian lainnya juga hilang. “Celaka kamu, apa ini?” Kata ayahnya.. “Itulah kepala yang ayah minta.” Jawab Juha. “Mana kedua-dua matanya?” Tanya ayahnya lagi.. “Ia adalah kambing buta.” Jawab Juha.. “Mana kedua-dua telinganya.” . “Kambingnya tuli.” Jawab Juha. “Lidahnya juga tidak ada, ke mana?” Tanya ayahnya. “Kambing itu kelu agaknya.” Jawab Juha. . “Sampai pada otaknya juga tidak ada, ke mana?” “Kambingnya botak.” Jawab Juha. Ayahnya tidak dapat menerima kepala kambing yang tidak sempurna itu kerana merasa rugi. “Celaka engkau Juha. Sila kembalikan kepala kambing ini kepada penjualnya, dan tukar dengan yang lain.” Kata ayahnya. .“Pemiliknya telah menjual kambing itu tanpa sebarang cacat.” Jawab Juha. ***
Kambing Ajaib - kisah Juha
kisah teladan | Khamis, 1 Januari 2009
This entry was posted on 4:45 PG
and is filed under
kisah teladan
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 ulasan:
Catat Ulasan